Minasanews.Com.Pangkep— Kondisi penemuan mayat tanpa identitas di perairan pulau Kawassang kecamatan Liukang Tangaya, Minggu(12/2) sudah dikuburkan pihak warga desa Tampaan di pulau Kawassang karena kondisi jenazah sudah menimbulkan aroma busuk.
Hal ini diakui Kapolsek Liukang Tangaya AKP Nompo saat dihubungi Senin(13/2). Menurut Nompo, masyarakat telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dalam mengambil inisiatif untuk melakukan proses pengurusan jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani, mensalati hingga penguburan yang dipimpin langsung Imam di desa tersebut.
“Jadi jenazah dari mayat tanpa identitas ini telah dikuburkan warga di pulau Kawassang karena kondisinya tidak memungkinkan lagi untuk disimpan. Apalagi letak penemuan mayat berada di kepulauan terluar,” kata Nompo.
Kapolsek Liukang Tangaya, AKP Nompo menjelaskan kronologis penemuan mayat tanpa identitas itu. Pada hari Minggu tgl 12 Pebruari 2023, sekitar pukul 16.00 Wita ditemukan mayat tanpa identitas diperairan pulau Kawassang Desa Tampaang Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep.
“Korban belum diketahui identitasnya berdasarkan keterangan tiga saksi dari warga yang melihat dan menemukan mayat terapung diperairan tersebut,” ujarnya
Dari kronologis kejadian
pada hari Minggu tanggal 12 Pebruari 2023, sekitar pukul 15.45 Wita, nelayan Heri Susanto dengan menggunakan sampan turun kelaut bermaksud untuk melihat bubu yang dipasangnya disebelah selatan atau sekitar 300 (tiga ratus) meter dari Pulau Kawassang Desa Tampaang Kecamatan Liukang Tangaya dan setibanya dilokasi Heri Susanto melihat sesosok mayat laki-laki yang masih berpakaian lengkap mengapung di atas permukaan laut.
Namun saksi, kata Mantan Kapolsek Ma’rang ini. Heri meninggalkan mayat tersebut dan menuju ke pulau dan melaporkan peristiwa tersebut kepada Ketua RT atas nama RABALIN.
Selanjutnya saksi bersama Ketua RT Rabalin dan Budianto kembali kelokasi penemuan mayat dan mengevakuasi mayat dengan cara mengikat baju dengan menggunakan tali kemudian ditarik dengan menggunakan sampan ke daratan sehubungan kondisi mayat apabila dinaikkan ke sampan akan hancur.
“Setelah tiba didaratan Pulau Kawassang, mayat tersebut di kafani dan dishalatkan oleh Pak imam dan pada pukul 17.00 Wita, mayat tersebut dikuburkan di perkuburan Pulau Kawassang,” bebernya.
Adapun ciri-ciri mayat tersebut
berjenis kelamin laki-laki, menggunakan baju kaos lengan panjang warna hitam terdapat tulisan ‘LOMBA MANCING NASIONAL LENGGOKSONO GAWE SEDULURAN SELAWASE’ dan saat ditemukan korban menggunakan celana warna coklat
“Kami dari pihak Kepolisian telah melakukan tindakan dengan mencatat saksi-saksi, koordinasi dengan pemerintah setempat. Kemudian mencari info dengan cara menghubungi komunitas Malang Mancing Mania,” pungkasnya( Udi)