Minasanews.com, Makassar – Piala Dunia U-20 sesaat lagi akan dilaksanakan di Indonesia, melihat ini salah satu pesertanya adalah negara Israel, negara Zionist ini juga ikut serta di dalamnya, namun dalam sejarah kita, negara ini sangat melakukan penjajahan di negara Palestina, Kami dari HMI Cabang Makassar sangat menolak kehadiran negara Israel.
Bukan hanya berbicara mengenai hak, tetapi kita sebagai negara Indonesia harus mempelihatksn sikap politik kita demi mendukung Palestina. Pada hakikatnya sepak Bola adalah suasana emosional bagi suatu bangsa, anda mungkin mengingat bagaimana Indonesia, hampir lolos ke piala dunia. Cerita Presiden pertama RI, Sukarno, perintahkan Timnas Indonesia tolak lawan Israel kembali menyita perhatian jelang Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Pada 1957, Indonesia berhasil lolos dari babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 1958 setelah Taiwan mengundurkan diri.
Kala itu Indonesia berada satu grup dengan China usai Australia juga mundur. Alhasil Indonesia tinggal berhadapan dengan China. Indonesia berhasil menang dan berhak melaju ke babak playoff.
Presiden Sukarno menolak Timnas Indonesia melawan Israel.
Cerita Presiden pertama RI, Sukarno, perintahkan Timnas Indonesia tolak lawan Israel kembali menyita perhatian jelang Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Pada 1957, Indonesia berhasil lolos dari babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 1958 setelah Taiwan mengundurkan diri.
Kala itu Indonesia berada satu grup dengan China usai Australia juga mundur. Alhasil Indonesia tinggal berhadapan dengan China. Indonesia berhasil menang dan berhak melaju ke babak playoff.
PSSI sempat meminta meminta pertandingan lawan Israel digelar di tempat netral namun usulan itu ditolak FIFA. Indonesia pun akhirnya memutuskan mundur.
Dalam wawancara ke sejumlah media, Maulwi Saelan, yang ketika itu jadi kiper nomor satu Timnas Indonesia, menyebut keputusan tersebut diambil menyusul perintah langsung dari Sukarno.
Penolakan Indonesia terhadap Israel kembali terjadi pada Asian Games 1962. Saat itu Indonesia mendapat kesempatan menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya.
Pemerintah Indonesia memutuskan tidak memberi visa kepada atlet Israel yang kala itu masih berkompetisi di Asia. Sebagai konsekuensi atas keputusan tersebut, Indonesia harus membayar denda kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC).