Minasanews.Com.Barru— Pasca pengunduran diri Staf Ahli Partai Nasdem di DPRD Barru. Dinamika politik ditubuh DPD Nasdem Barru mulai ‘ memanas’ . Situasi ini semakin memuncak setelah Staf Ahli partai ini Afrisal Jaya yang juga putra Bendahara Nasdem itu memilih mendaftar bacaleg di partai Golkar.
Pihak DPD Nasdem menilai langkah Afrisal mundur dari Staf Ahli Partai lalu mendaftar sebagai Bacaleg partai Golkar melanggar etika kekerabatan politik yang selama ini dibangun partai Nasdem sebagai sebuah rumah besar.
Bahkan pengunduran diri Afrisal yang kemudian mendaftar di Golkar semakin berbuntut panjang karena DPD Nasdem mendesak H Agus( Orang tua Afrisal) mundur dari posisi Bendahara partai ini.
Desakan mundur Bendahara DPD Nasdem semakin kencang pasca pengunduran diri putranya. Apalagi mendaftar dipartai lain sebagai bacaleg dan bukan dipartai Nasdem
Permintaan mundur Bendahara DPD Nasdem diakui Ketua Bappilu Nasdem Barru Takbir Said saat dihubungi Kamis(4/5). Menurutnya desakan ini merupakan keputusan partai yang diputuskan melalui rapat internal Pengurus, Fraksi Nasdem yang dipimpin Ketua DPD Nasdem Barru Suardi Saleh di ruang Fraksi DPRD Barru Rabu kemarin.
“Dasar permintaan pengunduran diri ini hanya karena soal etika politik yang selama ini dijaga pihak partai sebagai rumah besar dari Nasdem. Meski desakan ini diakui sangat berat karena H Agus ini dikenal sebagai salah seorang dari tiga penggagas berdirinya partai Nasdem di Barru. Tetapi keputusan rapat internal DPD Nasdem sudah bulat demi kebaikan bersama dan meminta Bendahara Umum ini mundur dari Partai Nasdem,” beber Takbir.
“Dalam rapat internal yang berlangsung kemarin sekitar pukul 10.00 wita itu, sebenarnya juga kita undang Bendahara. Tetapi mungkin karena kesibukan sehingga H Agus tidak sempat hadir. Tetapi keputusan ini sudah kami sampaikan langsung kepada H Agus,” jelasnya.
Pilihan Putra H Agus, kata Takbir untuk mendaftar di partai lain, kita hargai dan diperkirakan sudah dipertimbangkan secara matang bahwa jika dengan Partai Nasdem bakal sulit bersaing dengan sejumlah pengurus senior Nasdem yang akan kembali bertarung didapil II Balusu dan Soppeng Riaja, sehingga secara strategis harus memilih partai lain.
“Meski demikian diluar dinamika politik, kita berharap hubungan silaturahmi ini tetap berjalan baik dan persaudaraan tidak boleh terputus karena perbedaan pilihan politik,” ujarnya.
H Agus yang dihubungi secara terpisah mengaku kecewa dengan keputusan DPD Nasdem yang meminta dirinya mundur sebagai bendahara. Apalagi dirinya tidak diundang untuk menghadiri rapat iternal yang mengagendakan desakan pengunduran dirinya.
Dia membeberkan jika desakan pengunduran dirinya merupakan upaya pihak tertentu yang merasa partai pilihan putranya merupakan rival dari Nasdem. “Saya mengetahui kalau desakan mundur saya sebagai pengurus, murni dari DPD Nasdem Barru dan sama sekali bukan karena desakan pihak DPW Nasdem Sulsel. Hal ini saya ketahui karena sudah berkonsultasi ke DPW Nasdem Sulsel,” ungkap Agus.
Pengusaha yang mengaku penggagas berdirinya Partai Nasdem di Barru bersama Rahman Hasan dan Aksa Kasim ini menyatakan merasa sedih menerima perlakuan yang dinilai tidak adil dari apa yang dilakukan pihak DPD yang menjadi bahagian dirinya di Rumah Besar Nasdem.
“Semestinya kalau Pengurus DPD Nasdem Barru yang berusaha menyingkirkan dirinya dewasa berpolitik dan memahami posisi saya dengan putra saya karena perbedaan pilihan ini. Apalagi pilihan anak ke Golkar tidak bisa dihubungkan dengan keberadaan saya di DPD Nasdem karena itu sudah menjadi pilihan anak,” pungkasnya dengan nada kecewa( Udi)