Minasanews.Com.Barru— Pihak DPRD Barru menggelar rapat dengar pendapat( RDP) dengan Perwakilan Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional( BBPJN) Sulsel, Rekanan, Pemkab Barru dan Pemilik lahan, Rabu(14/6/23) di ruang sidang paripurna dewan.
RDP ini dipimpin Ketua DPRD Barru Lukman,T dan dihadiri sejumlah legislator. Dewan sendiri menggelar RDP ini agar pembangunan jembatan tersebut lebih cepat memperoleh solusi dan tanpa masalah.
Lukman berharap proyek pembangunan jembatan Pesse lebih cepat mengalami progres percepatan agar warga bisa lebih cepat menikmati dan tidak menghambat mobilitas masyarakat.
Melalui dialog yang dikemas dalam RDP ini secepatnya ada percepatan action dari pembangunan jembatan ini. “Adanya diskomunikasi awal dengan pemilik lahan segera ada kesepakatan agar tidak ada pihak dirugikan,” ujar Lukman.
Usai memimpin RDP ini, Ketua DPRD meminta pertemuan diakhiri dengan peninjauan lokasi di area proyek Pembangunan Jembatan Pesse di desa Lompo Tengah.
“Lebih baik kita langsung saja ke lokasi agar bisa melihat langsung kondisi lahan yang dipermasalahkan pemilik lahan disekitar kawasan Pembangunan Jembatan Pesse,” ucapnya.
Saat ditemui di lokasi proyek pembangunan jembatan Pesse. Pemilik lahan Mukmin berharap memperoleh kompensasi dari pembangunan jembatan ini.
“Saya minta lahan ini dihargai Rp 80 juta karena ada sekitar 8 meter tanah milik saya yang masuk dikawasan pembangunan jembatan itu. Apalagi setelah dilakukan pergeseran luas lahan untuk proyek tersebut,” ucap Mukmin.
Dalam RDP ini sempat terungkap penjelasan dari salah seorang Tim Anggota DPR RI H Muhammad Aras yang menjelaskan bahwa ada seorang warga bernama Baharuddin mau tukar guling lahannya dengan tanah milik Mukminin, asal lahan itu direlakan diserahkan untuk pembangunan jembatan Pesse.
Sementara itu pihak Pejabat Pembuat Komitmen( PPK) Proyek Jembatan ini menilai posisi jembatan sangat rendah. Jadi harus dilakukan proses elevasi.
Terkait adanya warga yang mempermasalahkan lahan disekitar area proyek Pembangunan Jembatan. “Kami dari PPK tidak menyangka akan terjadi. Semoga saja ada progres penyelesaian karena kalau ada hambatan. Kita khawatir proyek ini bisa batal jika lahannya bermasalah,” ujar Perwakilan BBPJN ini.( Udi)