Minasanews.Com.Barru— Beragam curahan hati para jurnalis disampaikan ke Kapolres Barru AKBP Dodik Susianto saat Cofee morning bersama dengan wartawan di Warkop Happines, di jalan H Lanakka kelurahan Sumpang Binangae kecamatan Barru, Jum’at(3/2).
Mulai soal jalan berlubang, lakalantas, tanah, DPO obat terlarang, proyek, rekanan, tambang, banjir, sidik, lidik, tugas jurnalistik hingga SIM wartawan menjadi bagian dari dialog dan silaturahmi antara jurnalis dengan Kapolres Barru yang belum cukup sebulan menjalani tugas di kabupaten Barru.
Kapolres Barru AKBP Dodik Susianto mengaku menyiapkan waktu perdana ini, khusus kepada wartawan untuk bersilaturahmi dengan dirinya.
“Kami sengaja dahulukan bertemu dengan wartawan karena banyak hal yang bisa diketahui dari kemitraan dengan jurnalis. Meski begitu elemen lain juga diagendakan untuk bertemu dengan Kapolres,” ujar Dodik.
Dodik yang tak suka suasana tegang dalam bertemu dengan siapa saja. Akhirnya beberapa kali menyela setiap dia berbicara. Dia minta agar jangan ada berwajah tegang dalam cofee morning ini.
“Ayo santai saja sembari menikmati kopi dan ubi goreng dan pisgor ala Happiness. Dialog lebih cair kalau suasananya lebih santai,” ucap Dodik
Usai memperkenalkan diri. Alumni Akpol 2003 ini menyatakan tugas pengabdian dirinya di Sulsel lebih lama dibandingkan daerah lainnya. Sekitar 10 tahun berkeliling tugas di wilayah Polda Sulsel. Kalau penugasan di Sumatera hanya sekitar 8 tahun
Mulai dari Kapolsek di Panakkukang dan Biringkanaya, Kabag OPS Polres Pelabuhan, Kasat Reserse di Polres Bantaeng dan Wajo hingga Wakapolres Bone pernah diembannya.
Dari sini putra kelahiran Probolinggo Jatim ini kemudian balik ke Mabes Polri bertugas di Reserse dan terakhir sebelum diamanahkan sebagai Kapolres Barru sempat menjadi pengajar di Akpol. Dunia Reserse memang menjadi keahlian Dodik.
Setelah Dodik mengungkapkan sederet jabatan dan daerah yang pernah ditempati bertugas. Ia kemudian meminta giliran wartawàn yang memperkenalkan diri.
Satu-satu pertanyaan wartawan dijawab dengan lugas oleh Dodik sembari berguyon sebelum menjawab maupun saat sedang menjelaskan.
Setiap jawaban Dodik tidak pernah sepi dari guyonan. Saat seorang jurnalis menyoal jika dirinya ingin memperpanjang SIM miliknya. Lagi-lagi Dodik memberikan jawaban sedikit menyentak karena dia jawab bahwa sekarang tidak ada lagi perpanjangan SIM karena ukurannya sudah standar seperti ukuran sebuah ID Cart.
Wartawan yang paham jawaban Dodik langsung tertawa lepas dan baru mengetahui kalau Kapolres ini kembali dengan gaya guyon dan santainya memberikan jawaban tentan SIM yang tidak bisa diperpanjang ukuran kartunya.
Bukan hanya kepada wartawan. Dodik mau berbagi guyon. Perwira dua bunga ini pun tak sungkan berguyon kepada seorang komandannya yang berpangkat Jenderal.
Kepada mantan Kapolda Sulsel Irjen Burhanuddin Andi saja. Dodik pun tak segan berguyon. Jenderal Puang Bur kemudian menggelarinya sang Polisi ‘Koboi’.
“Ketika itu saya sedang bertugas di kabupaten Wajo dan sudah mulai dipusingkan dengan pelaku kejahatan yang sulit dihentikan aksinya, mulai dari curanmor, curnik hingga curas. Makanya terpaksa main dor, dor saja supaya ada efek jera,” bebernya.
Langkah alumni Akpol 2003 ini akhirnya ditelephone oleh Irjen Burhanuddin Andi bahwa langkah yang dilakukannya sudah tepat. Hanya saja yang banyak menjadi sasaran dor…dor… merupakan kerabat sang Jenderal. “Dari sini saya kemudian dikenal sebagai anggota Polisi yang sedikit bergaya ‘Koboi’,” pungkasnya lagi dengan nada guyon. ( Udi)