Minasanews.com, Makassar – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulsel mengakui pihaknya terlalu terburu-buru, mengejar target pendaftaran bakal calon legislatifnya (Bacaleg). Imbasnya, sejumlah masalah pun muncul saat pendaftaran di KPU, pada Senin 8 Mei 2023 lalu.
Akibatnya, berkas pendaftaran PKS dari tingkat provinsi dan beberapa daerah ditolak oleh KPU. Yaitu antara lain, PKS Sulsel, PKS Wajo, PKS Luwu Utara, PKS Maros, PKS Makassar, PKS Palopo, dan PKS Pinrang.
Usut punya usut, ternyata problem utama yang dialami parpol berbasis Islam ini, yaitu diduga terlalu memaksakan diri untuk mendaftar pada tanggal 8 jam 8, sesuai dengan nomor urut partainya. Padahal secara kesiapan belum matang.
Kekeliruan tersebut diakui Sekretaris Umum PKS Sulsel Rustang Ukkas saat dikonfirmasi Harian Disway Sulsel, Selasa 9 Mei 2023. “Karena kemarin kita menargetkan tanggal 8 harus selesai semua, jadi itu mungkin karena ditargetkan agak buru-buru mengirimnya,” ujarnya.
Rustang mengungkapkan, masalah yang dialami PKS kemungkinan besar terjadi, karena tergesa-gesanya dalam meng-upload persyaratan ke aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon) KPU. Sehingga berkas-berkas bacaleg tidak terkirim secara sempurna. Selain itu, ukuran berkas yang di-upload juga terlalu besar, membuat aplikasi Silon KPU sulit membaca file.
Di lain sisi, masalah lain yang juga dihadapi PKS yaitu tidak terbacanya berkas oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS. Di mana sebelum mendaftar ke Silon, berkas Bacaleg PKS tiap dapil harus dikonfirmasi terlebih dahulu ke DPP. “Otomatis kalau sudah terkonfirmasi ke DPP (PKS) baru bisa terkirim di KPU,” bebernya.
Sementara ini, semua kepengurusan PKS di Sulsel yang bermasalah telah menarik seluruh berkas untuk direvisi. Ukuran file akan dikompres menjadi lebih kecil, dan secara bertahap di upload ulang.
Khusus PKS Maros, kata Rustang, masalahnya cenderung lebih minor. Yaitu hanya kesalahan berkas data yang di-upload masih menggunakan Ketua DPD yang lama.
Senada, salah satu Kader PKS Aryadi Arsal menuturkan bahwa PKS Sulsel tengah mengupayakan perbaikan berkas Bacaleg. Misalnya, berkas PKS Sulsel yang bermasalah dan dikembalikan akibat belum dikonfirmasi oleh DPP, kini sudah clear.
Senada, salah satu Kader PKS Aryadi Arsal menuturkan bahwa PKS Sulsel tengah mengupayakan perbaikan berkas Bacaleg. Misalnya, berkas PKS Sulsel yang bermasalah dan dikembalikan akibat belum dikonfirmasi oleh DPP, kini sudah clear.
“Karena beberapa teman-teman staf IT di wilayah, dia langsung upload masuk tidak dikirim melalui DPP, itu yang dikonfirmasi di jakarta,” ujarnya ketika ditemui saat Halal Bihalal Fraksi PKS Sulsel bersama media, di Kantor DPRD Sulsel, kemarin.
Selain itu, masalah PKS di kabupaten/kota lainnya juga sudah tertangani. Perwakilan PKS juga diperintahkan untuk stand by di KPU, secara rutin berkonsultasi dan berkoordinasi.
Masalah lain yang dibocorkan oleh Aryadi Arsal, ialah pendaftaran bacaleg dilakukan serentak oleh PKS se-Indonesia, tetapi berkas harus dikonfirmasi ke satu pihak, yaitu DPP PKS. Menurut dia, sudah tentu DPP PKS tidak sembarang menyetujui berkas Bacaleg.