Minasanews.com,Makassar – Balai Pelatihan, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPPMDDTT) Makassar terus berkomitmen pada peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat melalui penyelenggaraan rapat kegiatan penyusunan modul kekhususan Balai Makassar yaitu Peternakan dan Perikanan.
Kegiatan ini diikuti oleh Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) BPPMDDTT Makassar sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2020 yang mengatur uraian fungsi organisasi dan tugas kelompok jabatan fungsional pada unit pelaksana teknis di lingkungan kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi. Yang dilaksanakan pada hari Jumat (13/10/2023), di Aula Tudang Sipulung BPPMDDTT Makassar.
“Modul-modul ini merupakan tindak lanjut dari Permen Desa DTT Nomor 23 Tahun 2020 yang memberi kekhususan balai makassaar sesuai potensinya yaitu Peternakan dan Perikanan, yang sangat berharga untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan masyarakat desa, dalam sektor peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil pertanian, yaitu budidaya pisang untuk mendukung program gubernur Sulawesi Selatan yaitu tanam pisang. Ini adalah langkah konkrit dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat desa,”Ungkap Kasubag TU BPPMDDTT Makassar, Andi Syarif Hidayatullah Aksa.
Selanjutnya, rapat penyusunan modul ini akan ditindaklanjuti dengan Forum Group Discussion (FGD) yang rencananya akan dilaksanakan pada Hari Selasa tanggal 17 Oktober mendatang.
FGD ini akan menjadi forum penting di mana para PSM dan Nara Sumber dapat berbagi pandangan, menyatukan pemikiran, dan merumuskan langkah-langkah konkrit selanjutnya dalam mengimplementasikan modul-modul ini secara efektif.
“Kita berharap FGD ini akan menjadi platform yang memungkinkan kolaborasi yang kuat untuk mendukung pengembangan ekonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat desa,” Jelas Andi Syarif.
Sementara Koordinator PSM BPPMDDTT Makassar, Andi Rijal Kadir, menjelaskan bahwa Modul kekhususan Balai Makassar ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa, adapun modul yang kami susun adalah Modul Pelatihan Peternakan (Budidaya Ternak Besar): Modul ini memberikan panduan komprehensif tentang budidaya ternak besar. Materi dalam modul mencakup manajemen peternakan, pakan ternak, pemeliharaan kesehatan ternak, serta strategi peningkatan produktivitas peternakan. Modul ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang praktik terbaik dalam budidaya ternak besar, seperti sapi atau kambing dan Modul Pelatihan Perikanan (Budidaya Perikanan Air Tawar): Modul ini difokuskan pada budidaya perikanan air tawar. Peserta pelatihan akan mempelajari topik-topik seperti pembuatan kolam ikan, pemilihan jenis ikan yang cocok, pakan ikan, serta manajemen kolam yang bersih dan sehat.
“Modul ini bertujuan untuk mendorong dan mendukung pengembangan budidaya perikanan air tawar di wilayah tersebut. Disamping itu kami juga akan susun modul pelatihan pengolahan hasil pertanian (pisang) yang merupakan program unggula gubernur sulawesi selatan. Modul ini menekankan pada pengolahan hasil pertanian, terutama pisang. Peserta pelatihan akan mempelajari berbagai teknik pengolahan pisang, termasuk pembuatan produk olahan pisang, pengeringan, dan metode pengawetan. Modul ini bertujuan untuk mendiversifikasi produk dan meningkatkan nilai tambah hasil pertanian lokal,”jelas Andi Ridjal Kadir.
Penyusunan modul kekhususan Balai Makassar ini merupakan lanhkah penting dalam mendukung pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa di wilayah Sulawesi. Modul-modul ini akan menjadi alat bantu yang berharga bagi pelatih dan peserta pelatihan dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup di daerah tersebut.
Diharapkan bahwa modul-modul ini akan menjadi landasan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan sektor-sektor pertanian dan peternakan yang berkelanjutan.