Minasanews.com, Makassar – Dua Partai Politik (Parpol) yakni NasDem dan Golkar dipredikasi masih kuasai gelanggang pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Sulawesi Selatan.
Kedua partai ini akan bersaing ketat memperebutkan kursi, baik DPR RI maupun DPRD Sulsel. Meski pada Pileg 2019 lalu, Partai Golkar memiliki perolehan suara cukup signifikan dibandingkan NasDem.
Sebagai partai pemenang di Sulsel, Golkar mengantongi suara untuk DPR RI dan DPRD Provinsi sebesar 1.516.826, sementara NasDem pemenang kedua meraih 1.249.155 suara.
Rinciannya 833.382 suara Golkar didapatkan dalam perebutan kursi DPR RI yang berhasil mengantarkan empat kadernya ke Senayan. Sedangkan 683.444 suara diperoleh beringin melalui persaingan perebutan kursi DPRD Sulsel dengan hasil13 kursi dan menduduki posisi ketua.
Sementara, NasDem memperoleh 684.533 suara perebutan kursi DPR RI. Dari hasil tersebut NasDem mendapatkan empat kursi. Sementara raihan suara NasDem di tingkat Provinsi sebesar 564.622, ini sekaligus mengantarkan partai besutan Surya Paloh itu mendapatkan posisi Wakil Ketua I dengan 12 kursi dari 85 kuota DPRD Sulsel.
Memiliki masing – masing empat kursi di DPR RI dan hanya selisih satu kursi di DPRD Sulsel, otomatis kian mempertajam persaingan Golkar dan NasDem. Itu mulai terlihat dari ambisi kedua partai tersebut mengenai target yang dipasang di Pileg nanti.
Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe menegaskan, untuk raihan kursi DPR RI setidaknya bisa meningkat dua kali lipat. Dapil Sulsel I meliputi Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Kepulauan Selayar, target dua kursi. Di mana dapil tersebut Golkar memiliki satu kursi.
Sementara Dapil Sulsel II meliputi Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Maros, Pangkep, Barru dan Kota Parepare, Golkar mengamini meraih tiga kursi. Dapil tersebut Golkar memiliki dua kursi.
Kemudian di Dapil Sulsel III meliputi Kabupaten Enrekang, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Pinrang, Sidenreng Rappang, Tana Toraja, Toraja Utara dan Kota Palopo, Golkar target tiga kursi. Dapil ini Golkar punya 1 kursi.
Dengan target tersebut, Taufan Pawe menyebutkan, Daftar Caleg Sementara (DCS) untuk DPR RI yang disetor ke KPU, masih potensi diganti sebelum masuk Daftar Caleg Tetap (DCT).
“Saya tidak bisa memastikan sekarang karena masih ada fase perbaikan. Termasuk di dalamnya berpotensi digantikan,” ujar Wali Kota Parepare itu ketika ditanya soal komposisi Bacaleg DPR RI dengan target tersebut.
Adapun target Golkar untuk kursi DPRD Sulsel, Taufan Pawe mengaku, pihaknya cukup realistis dengan berdasar raihan saat ini.”Target kami realistis, adalah sangat minimal bisa mencapai 20 persen dari kursi yang ada. Agar supaya bisa mendapat posisi Ketua dan mengusung di Pilgub,” katanya.
Tak ingin kalah, Ketua NasDem Sulsel Rusdi Masse Mappasesu menegaskan, bahwa partai besutan Surya Paloh ingin menang di Pileg mendatang. Sehingga untuk DPR RI pihaknya memasang target delapan kursi.
Dengan pemetaan target Dapil Sulsel I tiga kursi, di situ NasDem mendapatkan satu kursi Pileg sebelumnya. Dapil Sulsel II target NasDem dua kursi dengan modal satu kursi. Lalu Dapil Sulsel III ditargetkan tiga kursi dengan modal dua kursi.
“Kita mau menang. Untuk Provinsi kami target 20 kursi untuk bisa mengusung tunggal di Pilgub,” ucap Legislator Senayan itu.
Di sisi lain, persaingan kedua partai tersebut di internal mereka saja dipastikan cukup sengit. Apalagi nama – nama yang mencuat rata-rata mantan Kepala Daerah, Legislator naik kelas hingga pengusaha dengan kemampuan cukup memumpuni dan basis pemilih yang jelas. Otomatis mereka memiliki peluang untuk terpilih.
Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menilai, hadirnya figur-figur kuat dalam satu dapil tentu akan punya peluang lebih besar untuk mendapatkan kursi bahkan menambah perolehan kursinya.
” Sehingga harus mampu mengelola kekuatan caleg yang dimiliki untuk kepentingan elektoral partai. Sebab dalam kontestasi Pileg banyak variabel yang akan ikut menentukan capaian sebuah parpol,” tandasnya.