Minasanews.com, Makassar – Politikus ekstrem kanan Swedia-Denmark yang beberapa pekan terakhir menjadi perbincangan dunia Rasmus Paludan kembali melakukan aksi kontroversial dengan membakar Al-Quran di depan Kedutaan Besar Turki dan sebuah masjid di Kopenhagen.
Pertama kali Rasmus menyedot perhatian Internasional pada 2019, ketika ia memancing emosi ummat Muslim karena membakar Al-Quran dalam demonstrasi di Viborg, Denmark.
Rasmus kembali melakukan aksi serupa di Stockholm pada 21 Januari lalu.
Sempat mendapat kecaman dari pemerintah Swedia akibat tindakan tidak terpujinya itu, namun Rasmus tetap kekeh untuk terus melakukan hal tersebut.
Tindakan ini tentu telah banyak mendapatkan kecaman keras dari seluruh belahan dunia, karena di anggap menyayat hati ummat Islam.
Rasmus menyatakan akan melakukan aksi serupa setiap hari jumat hingga swedia diterima masuk ke NATO (North Atlantic Treaty Organization).
Turki saat ini di ketahui menolak mendukung aksesi swedia ke NATO.
Turki, anggota NATO sejak 1952, ogah menerima Swedia dan Finlandia masuk aliansi pertahanan itu dengan kedua negara di anggap Ankara kelompok teroris.
Oleh karena itu lah Rasmus merasa di halang-halangi oleh Turki, untuk memuluskan langkah Swedia bergabung ke NATO.