Minasanews.Com.Makassar–.Sebagai salah satu dari lima kabupaten kota di Sulsel yang bermitra dengan USAID IUWASH Tangguh. Pemkab Barru kemudian mengukuti Workshop Evaluasi RKT PY2 dan Penyusunan RKT PY3 Program USAID IUWASH Tangguh tersebut.
Workshop ini turut dihadiri Kepala Bappelitbangda Barru Nasruddin Yake mewakili Pemkab Barru.
Pelaksanaan ini digelar di Persik Lt.1 Four Point hotel di jalan A. Jemma kota Makassar, Selasa(27/6/23).
Selain itu, agenda ini juga turut dihadiri Regional Manajer SSRO USAID IUWASH Tangguh Rieneke Rolos, Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan Bappelitbangda Pemprov Sulsel Sari Susanti Syam ST. M.Si , Kepala Bappelitbangda Barru Ir. Nasruddin, M. Si, dan beberapa perwakilan kabupaten yang lain dari Gowa, Takalar, Makassar, dan Maros.
Mewakili Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangunan Daerah (Bappelitbangda) Provinsi Sulawesi Selatan, Hj. Sari Susanti Syam ST. M.Si (Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan) mengatakan bahwa masih terdapat gap capaian akses air minum dan sanitasi dan aman di provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2022.
“Gap antara layak dan aman masih sangat besar sehingga dibutuhkan upaya yang besar dari kita semua untuk menutupi gap tersebut,” ujar Sari.
Sebagai informasi, salah satu target tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau yang lebih dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan ke-6 memuat target capaian akses air minum dan sanitasi untuk semua.
Hal ini juga diamanatkan oleh RPJMN 2020-2024 dimana pemerintah menargetkan akses air minum layak mencapai 100% termasuk 30% akses air minum rumah tangga melalui jaringan perpipaan.
Untuk sanitasi, kata Sari, pemerintah Indonesia sendiri menargetkan hingga sebesar 90% termasuk 15% akses sanitasi aman. Capaian akses air minum dan sanitasi di Sulsel pada tahun 2022, masih memiliki gap hingga pada tahun 2024.
“Berdasarkan hasil data BPS provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022 akses rumah tangga terhadap air minum layak di Sulawesi Selatan baru mencapai 91.96%, termasuk akses melalui jaringan perpipaan sebesar 25.15%. rendahnya akses capaian akses perpipaan tersebut menyebabkan sejumlah 36.77% RT di Sulsel menggunakan air kemasan atau air isi ulang sebagai sumber air minum,” terangnya.
Terkait sektor sanitasi, pada tahun 2022 capaian akses sanitasi layak di Sulsel sebesar 92.24% namun untuk aman pada 2022 hanya mencapai 12.92%. Gap antara layak dan aman masih sangat besar sehingga dibutuhkan upaya dan kolaborasi yang tepat untuk menutupi gap tersebut.
Sementara itu Trigeany Linggoadtmodjo, representatif dari USAID Indonesia, menyatakan bahwa melalui USAID IUWASH Tangguh, terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai target 100% akses air minum dan sanitasi aman, serta pengelolaan sumber daya air berketahanan iklim bagi masyarakat daerah dan perkotaan.
“Sulsel merupakan salah satu mitra utama provinsi prioritas untuk USAID IUWASH Tangguh. Bersama kita bisa mendukung 100% target air minum dan sanitasi aman pada tahun 2030 menuju Indonesia emas 2045,” ucap Trigeany
Setelah Penandatangan dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) PY2 pada bulan Oktober 2022, maka sejak itu Program USAID IUWASH Tangguh mulai melaksanakan kegiatan di 5 kabupaten/Kota mitra di Provinsi Sulawesi Selatan.
Dokumen RKT yang telah disepakati dan ditandatangani oleh para pihak baik dari Bappenas, Provinsi, Kabupaten/Kota dan USAID IUWASH TANGGUH adalah dokumen yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan di daerah.
Dalam masa implementasi tentu saja mengalami dinamika sesuai dengan kondisi daerah masing masing, sehingga Rencana Kerja Tahunan yang telah disusun ada yang pelaksanaannya berjalan lancar dan ada juga yang sedikit lambat bahkan belum dimulai hingga bulan ke 9 (Juni 2023) disebabkan karena berbagai faktor.
Kegiatan dalam bentuk lokarkarya ini juga menjadi kesempatan untuk merencanakan kegiatan di tahun ke-3 (RKT PY 3) yang diharapkan menjadi kegiatan-kegiatan lanjutan dari PY2 yang memuat upaya-upaya dalam rangka meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman, perilaku hygiene, dan pengelolaan sumberdaya air yang berketahanan iklim.
Kegiatan lokakarya ini dihadiri oleh 60 peserta yang melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) lintas sektor dari 5 Kota dan Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, USAID Indonesia, Bappenas, dan USAID IUWASH Tangguh.
Diharapkan melalui kegiatan ini akan tersampaikan daftar capaian RKT PY2 di masing-masing kabupaten/kota mitra USAID IUWAHS Tangguh di Provinsi Sulawesi Selatan serta rancangan awal rencanakerja tahunan tahun ke-3 (RKT PY3).
Dalam pemaparan Kepala Bappelitbangda Kabupaten Barru Ir. Nasruddin di hadapan peserta yang hadir menyampaikan terkait pelaksanaan Kegiatan RKT PY2 di Kabupaten Barru memiliki 4 sasaran antara lain.
Memperkuat tata kelola dan pembiayaan sektor WASH dan WRM, meningkatkan akses ke layanan air minum dan sanitasi yang inklusif dan tahan iklim dan kelola dengan aman.
Selanjutnya meningkatkan pengelolaan sumber daya air untuk mendukung layanan air minum yang tangguh dan peningkatan adopsi perilaku dan peningkatan peran kepemimpinan perempuan yang berkontribusi pada peningkatan WASH dan WRM.( Udi)