Minasanews.com, Makassar – Korban jiwa akibat gempa Turki dan Suriah berkekuatan M 7,8 yang terjadi pada Senin (6/2/2023) terus bertambah dan telah mencapai lebih dari 7.800 orang.
Berdasarkan keterangan Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, korban tewas di negaranya telah mencapai 5.894 orang dan lebih dari 34.000 lainnya luka-luka.
Sementara itu, korban tewas di Suriah tercatat sebanyak 1.932 orang.
Kedutaan Besar Republik Indonesia Turki di Ankara melaporkan satu orang warga negara Indonesia bernama Nia Marlinda asal Bali meninggal dunia setelah tertimpa puing bangunan akibat gempa yang mengguncang Turki.
“Satu WNI atas nama Nia Marlinda asal Bali dan seorang anak berusia satu tahun serta suami warga negara Turki di Kahramanmaras di temukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan bangunan,” disampaikan KBRI Ankara, Rabu (8/2/2023)
KBRI telah mengkomunikasikan kabar kepada keluarga di Indonesia, soal berita duka tersebut.
Almarhuma beserta anak dan suami akan di makamkan di Kahramanmaras.
Ketika skala bencana menjadi makin jelas, jumlah korban tewas tampaknya akan meningkat secara signifikan. Seorang pejabat PBB mengatakan ribuan anak mungkin telah meninggal.
Presiden Turki Tayyip Erdogan pun mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi.
Adapun, penduduk di beberapa kota Turki yang rusak menyuarakan kemarahan dan keputusasaan atas apa yang mereka katakan sebagai tanggapan yang lambat dan tidak memadai dari pihak berwenang terhadap gempa paling mematikan yang melanda Turki sejak 1999.