Minasanews.Com.Barru— Puluhan Jamaah haji asal berbagai kabupaten dan Provinsi diduga diterlantarkan oleh pihak Travel Al Hijrah Nurul Jannah di Mekkah. Kini melaoor ke Polres Barru, Rabu(26/6/2024) malam.Para jamaah haji ini langsung melapor ke SPK Polres saat baru saja tiba dari Bandara Internasional Hasanuddin
Cerita haji diduga diterlantarkan ini rata-rata mengaku membayar Rp 195 juta hingga Rp 200 juta ke pihak Travel Al Hijrah Nurul Jannah dan dibayar lunas sebelum berangkat. Tetapi tiba di Mekkah para jamaah ini sudah mulai curiga dengan dokumen perjalanan yang digunakan karena ternyata paspor yang diberikan ternyata paspor ziarah bukan paspor Mujamalah.
Padahal sebelum berangkat diakui pihak travel akan memberikan paspor Mujamalah. Bukan hanya soal paspor yang bikin curiga. Setiba di Mekkah para jamaah haji tidak mendapatkan fasilitas sesuai yang dijanjikan pihak Travel.
“Masalah yang diterima semakin berlipat karena kita diterlantarkan. Tidak punya maktab, bahkan tidak diberikan makanan selama dua hari. Akibatnya ada jamaah yang muntah-muntah,” ucap Ibu Hantryke, salah seorang jamaah haji terlantar yang melapor di SPK Polres Barru.
Salah seorang jamaah haji terlantar Hantryke Umar Jarrek kepada wartawan mengaku tertipu dengan ulah pihak travel karena janji fasilitas yang diberikan tidak sesuai brosur.
Istri Polisi ini mengaku mengalami terlantar di Mekkah karena tidak memperoleh fasilitas memadai. Bayangkan kami harus berjalan kaki dari Arafah ke Musdalifa tanpa diberi makanan.
Jamaah lain saat ditemui di SPK Polres, Syamsinar Anni mengaku dua hari tak diberi makan. “Meski sempat ditawari makan tetapi diakui pihak Travel jika makanan ini sudah basi,” ujarnya.
Syamsinar jamaah haji terlantar asal Ballewe Kabupaten Barru mengakui jika dirinya sempat tak sengaja makan nasi basi itu dua sendok karena tidak tahan lagi dengan rasa lapar. “Setelah itu saya muntah-muntah karena sudah kelewat lapar dan yang kami makan diduga sudah basi,” beber Syamsinar.
Kanit SPK Polres Barru Aiptu Nurdin Taho yang dikonfirmasi membenarkan adanya beberapa jamaah haji yang datang ke SPK melapor.
“Setelah laporannya kami terima dan diregister kita teruskan pelapor ini ke Reskrim untuk dimintai keterangan,” ujar Nurdin.
Sementara itu secara terpisah Pemilik Travel Al Hijrah Nurul Jannah, Aswan yang dikonfirmasi Kamis(27/6/2024) di kantornya mengaku baru mengetahui jika dirinya dilaporkan ke Polres Barru karena diinformasikan oleh rekannya.
“Laporan itu kami akan ikuti jalurnya karena itu hak mereka( Jamaah) untuk melaporkan atas ketidakpuasan terhadap pelayanan yang travel berikan saat berada di Arafah,” ujar Aswan.
Tentu sebagai pihak yang memberikan pelayanan bisa juga memberikan bantahan jika kami tidak melakukan penelantaran jamaah. “Tentang adanya jamaah yang merasa tidak puas dalam proses itu merupakan hal wajar. Tetapi sebaliknya masih banyak juga yang merasa puas karena seluruh tahapan dari proses haji yang ia laksanakan semua selesai dilaksanakan,” beber Aswan.( Udi).