Minasanews.Com.Barru— Kedatangan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rangka kunker proyek KA di Sulsel selama dua hari justru disambut dengan peristiwa mengenaskan, lantaran adanya seorang warga yang dilaporkan tewas akibat diserempet kereta api
Korban itu seorang kakek berumur 80 tahun bernama Muh Ali. Ia ditemukan tewas setelah diserempet Kereta Api di kampung Bujung Pala dusun Coppeng-coppeng desa Pancana kecamatan Tanete Rilau kabupaten Barru, sekitar pukul 15.15.Wita Jum’at(19/7/2024).
Kakek ini tewas disambar kereta api saat berusaha nyeberang di atas rel dan secara bersamaan muncul kereta api dari arah stasiun Mandai kabupaten Maros. Korban ketika itu hendak menuju kebun, namun naas ia tewas diserempet KA ditempat kejadian.
Selama jalur kereta api beroperasi di kabupaten Barru, sudah dua warga tewas ditabrak kereta api. Beberapa tahun lalu ada seorang warga di Desa Garessi kecamatan Tanete Rilau juga tewas diserempet kereta api.
Kasat Lantas Polres Barru Iptu Mulyadi yang dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa kecelakaan kereta api yang menewaskan seorang warga di desa Pancana
“Kecelakaan Kereta api itu terjadi di kilometer 76+200 kampung Bujung Pala Dusun Coppeng Coppeng Desa Pancana Kec Tanete Rilau Kabupaten Barru,” ujar Iptu Mulyadi.
Berdasarkan fakta fakta kejadian kata Kasat Lantas bahwa pada hari Jumat tanggal 19 Juli 2024 Pukul 15 .15 Wita, Bertempat di Rel Kereta Api Bujung Pala Dusun Coppeng Coppeng Desa Pancana Kec. Tanete Rilau Kab.Barru telah terjadi Kecelakaan yakni Kereta Api menabrak pejalan kaki yang hendak menyeberang Rel untuk menuju ke kebunnya.
“Namun belum sempat menyeberang dan masih dipinggir rel tiba tiba Kereta api dari Mandai Maros menuju Garongkong Kabupaten Barru mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara,” tuturnya.
Korban atas nama Muh Ali, 80 tahun sehari-hari bekerja sebagai Petani yang berdomisili di Dusun Cendra pole Desa Pancana Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru. Saat ditemukan korban meninggal dunia di TKP setelah mengalami luka kepala hancur / keluar otak, kedua tangan patah, luka punggung tembus perut,kedua lutut hingga betis patah luka terbuka.
Pihak Satlantas sedang meminta keterangan kepada para saksi dari pihak Security kereta api yakni Jalil dan Umar.
Para saksi tersebut mengaku mendapatkan informasi dari masinis, Rifal bahwa telah terjadi kecelakaan, sehingga.kedua security diminta untuk mengecek dan menyisir tkp. Saat itu juga menemukan korban dimaksud.
“Kedua saksi inilah yang menemukan korban tergeletak di TKP dalam keadaan sudah meninggal dunia dan selanjutnya kedua saksi security tersebut menghubungi pihak kepolisian / Polsek Tanete Rilau yang kemudiam mengevakuasi korban ke Puskesmas Pancana dan selanjutnya bertemu dengan pihak keluarga,” pungkasnya.
Sementara itu dari keterangan Ramli anak kandung korban menyampaikan bahwa korban dari rumah hendak ke kebun untuk menebang pisangnya dikebun namun dijelaskan pula bahwa korban sudah tdk normal dari bagian pendengarannya / agak tuli.( Udi)