Minasanews.Com.Barru– Kejadian naas menimpa Lasuddin(52) seorang penyandang disabilitas Warga kampung Ammaro kelurahan Coppo kecamatan Barru sekitar 10.40 wita Rabu(1/2) ditemukan tewas mengenaskan disambar kereta api saat berusaha menyeberangkan sepeda yang ditunggangi dari rumahnya.
Korban yang mengidap tuna wicara dan tuna rungu ini disambar pada saat sedang melintas gerbong kereta api dari arah stasiun Garongkong tujuan stasiun Maros.
Lasuddin merupakan warga pertama yang menjadi korban tewas dalam uji coba jalur kereta api Barru-Maros.
Kepala Stasiun KA Garongkong-Barru, Aldi yang ditemui dilokasi kecelakaan dekat terowongan Padangloang menyatakan gerbong Kereta api yang melintas dan menyambar korban hingga tewas star sekitar pukul 10.35 dari stasiun Garongkong tujuan stasiun Maros.
“Kami dari Perkeretapian stasiun Garongkong masih berkoordinasi dengan pihak kantor KA di Maros. Tetapi untuk sementara akan membantu melakukan proses evakuasi jenazah hingga ke rumah korban sambil menunggu hasil keputusan pihak Perkeretaapian yang berkantor di Maros untuk melakukan upaya selanjutnya,” ucap Aldi.
Korban tewas menderita luka serius pada bagian kepala. Darah segar memenuhi wajah dan kepala Lasuddin.
Jenazah Lasuddin yang masih tergeletak di TKP terus ditangisi saudara kembarnya La Juddin(52) yang juga penyandang disabilitas( Tuna rungu dan tuna wicara) bersama kakaknya Hj Sade tak kuasa menahan kesedihan menyaksikan adik bungsunya tergeletak tak bernyawa setelah disambar kereta api.
Pihak Polsek Barru yang dipimpin Kapolsek Barru Kompol Abdul Razak bersama Kasat Lantas AKP Abdul Malik terus berkoordinasi untuk melakukan proses evakuasi jenazah dan beberapa petugas lantas lainnya tampak melakukan olah TKP dilokasi kejadian diatas rel KA.
Menurut Hj Sade menyatakan selama ini kedua adik kembarnya ikut dan tinggal bersama dirinya karena kedua orang tuanya sudah lama meninggal dunia.
“Adik saya kasian bisu dan tidak bisa mendengar dan kemungkinan saat menyeberangkan sepedanya. Tiba-tiba muncul kereta api sehingga tidak bisa lagi menghindarinya,” tutur Hj Sade dengan nada sedih.( Udi)