Minasanews.com,Pangkep- Di tengah hijaunya lanskap Tonasa Golf Club, semangat perubahan bergema dari satu ruang ke ruang lain. PT Semen Tonasa kembali menegaskan komitmennya terhadap efisiensi dan keberlanjutan melalui Workshop Energi 2025 yang digelar pada 20–21 Mei 2025. Mengangkat tema “Sustainable Innovation: Integrating Energy, Culture and Technology,” kegiatan ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi wujud nyata dari transformasi energi yang dirancang penuh strategi dan kolaborasi.
Selama dua hari, para pemangku kepentingan internal mulai dari jajaran direksi, manajemen puncak, hingga tim teknis energi berkumpul dalam semangat yang sama: memperkuat budaya efisiensi dan menavigasi masa depan industri yang semakin kompetitif. Direktur Operasi, Mochamad Alfin Zaini, membuka forum dengan pesan yang menggugah.
“Efisiensi energi bukan pilihan, melainkan keniscayaan. Kita harus menanamkan budaya hemat energi dalam setiap proses kerja dan mengoptimalkan peran teknologi,”ujarnya saat pembukaan.
Tahun 2024 telah memberi bukti. Di bawah koordinasi Tim Energi yang dipimpin Yosi Reapradana, PT Semen Tonasa mencatatkan penghematan energi sebesar 572.559 GJ—setara dengan efisiensi senilai lebih dari Rp51 miliar. Namun capaian ini bukanlah titik akhir. Beberapa area masih menuntut perhatian lebih dan menjadi fokus dalam penyusunan action plan tahun 2025.
Salah satu sorotan dalam rencana strategis ke depan adalah percepatan penggunaan energi terbarukan melalui pemasangan PLTS rooftop dan optimalisasi kembali program Waste Heat Recovery Generation (WHRG), sebagai upaya untuk tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan.
Workshop ini juga memperluas cakrawala melalui kehadiran narasumber eksternal dari Kementerian ESDM, Eko Sudarmawan, yang memaparkan urgensi sistem manajemen energi dan regulasi terbaru termasuk PP No. 33 Tahun 2023 yang menjadi landasan hukum konservasi energi nasional.
Lebih dari sekadar forum teknis, kegiatan ini menjadi ruang berbagi dan penguatan nilai-nilai kolaborasi. Seperti disampaikan GM Komunikasi dan LGA, Muh. Akhdharisa.
“Efisiensi harus hidup sebagai budaya. Diperlukan sinergi lintas unit, keterbukaan dalam komunikasi, serta keberanian untuk terus berinovasi,”ucapnya.
Dengan semangat yang terbangun dari ruang-ruang dialog dan refleksi, PT Semen Tonasa melangkah mantap menjadi pelopor industri semen yang tidak hanya efisien dan kompetitif, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masa depan.