Minasanews.Com.Barru— Taglin Badan Pengawas Pemilu( Bawaslu) ‘ Ayo Awasi Pemilu’ menjadi isyarat bahwa lembaga ini mengajak semua pihak untuk melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemilu. Dalam pesta demokrasi ini, Bawaslu tidak bisa berjalan sendiri melakukan pengawasan. Melainkan butuh keterlibatan semua pihak untuk ikut mengawasi jalannya proses Pemilu.
Begitu pula dengan membangun kesadaran kepada semua warga untuk menggunakan hak pilih warga dalam pemilu. Tak terkecuali kepada penyandang disabilitas yang memiki hak pilih.
Alasan ini kemudian mendorong Bawaslu Barru menggandeng penyandang disabilitas untuk menggunakan hak pilih dihajatan pemilu sehingga berkepentingan diberikan penguatan pemahaman dan pengawasan kepada disabilitas.
Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Pemilih Bawaslu Barru, Farida yang membuka rapat Koordinasi Penguatan Pemahaman Pengawasan Kepada Disabilitas, Kamis(7/11/2024) di Cafe 3R desa Lempang Kecamatan Tanete Riaja kabupaten Barru, berharap kegiatan ini menjadi wadah penguatan terhadap penyandang disabilitas sebagai pemilih untuk difasilitasi agar bisa memilih dengan adil, jujur dan aman.
“Pelatihan ini bisa memberikan pemahaman kepada teman-teman disabilitas agar sebelum pelaksanaan Pemilukada bisa diberikan informasi dan sosialisasi dengan berbagai kegiatan bantuan seperti video audio, sarana kursi roda dan beberapa sarana lainnya agar dalam simulasi pelaksanaan pemilu tidak mengalami kesulitan,” ungkap Farida.
Penyandang disabilitas, kata Farida, “harus diperlakukan secara adil, nyaman agar mereka bisa megikuti hak pilihnya dalam proses hajatan demokrasi dengan memberikan fasilitas kemudahan,” harap Farida.
Bawaslu Barru dalam rakor ini menghadirkan narasumber mantan Komisioner Bawaslu Sulsel, Fatmawati. Dalam paparan mantan Komisioner KPU Sulsel mengapresiasi Bawaslu Barru yang memiliki kepekaan dengan menghadirkan penyandang disabilitas dalam pemilu.
Bawaslu Barru mampu membaca keadaan dengan merespon keterlibatan teman-teman disabilitas untuk ikut dalam rakor ini. “Upaya lembaga tersebut memfasilitasi teman-teman disabilitas sangat positif,” ujar Fatmawati.
“Teman-teman disabilitas ini butuh peningkatan pemahaman dan perlu diberikan pendampingan. Mulai dari proses sosialisasi sampai pada hari H pemilukada dengan memberikan fasilitas secara adil,” jelasnya.
Dosen Sosiologi Unismuh Makassar ini juga menilai keberadaan para pendamping untuk penyandang disabilitas yang urgen diberikan pendampingan. “Hanya saja adanya pihak pendamping disabilitas yang nanti ikut proses pemilu diharapkan orang yang tidak memihak( Netral),” pungkasnya( Udi)