Minasanews.Com.Barru— Carut marut ditubuh PDAM Tirta Waesai mengundang perhatian Bupati Barru Suardi Saleh selaku Komisaris. Bahkan Suardi mengakui perusahaan Daerah ini sedang bermasalah dan perlu pihak Manajemen intens melakukan evaluasi.
Sebelumnya permasalahan nilai kerugian yang dialami PDAM Tirta Waesai viral dimedia sosial lantaran mengalami kerugian hingga Rp 2,1 Milyar. Perusahaan Air Minum ini rugi karena anggaran Operasional lebih besar dari pada biaya pemasukan.
Permasalahan yang melilit PDAM Barru bukan hanya karena rugi. Suasana hubungan kurang kondusif antara Dirut dengan para karyawan juga ikut menjadi biang kisruh. Terbukti puluhan karyawan melakukan penandatanganan bersama dan meminta Dirut mundur dari jabatannya
Itulah sebabnya kata Bupati Barru Suardi Saleh saat ditemui awak media, Kamis(22/8/2024) di kantor Pemkab di Mall Pelayanan Publik( MPP) mengungkapkan pihaknya sengaja menghadirkan Manajemen PDAM bersama seluruh stafnya untuk mencari solusi dari masalah yang melilit Perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan air bersih ini.
“Tadi Dirut bersama karyawan PDAM sepakat untuk melakukan pembenahan dan perbaikan. Kita juga sudah minta Dirut untuk setiap bulan melakukan evaluasi, agar apa yang menjadi subtansi permasalahan bisa secepatnya diselesaikan. Proses evaluasi itu sudah disepakati bersama. Boleh juga tidak setiap bulan, tetapi ada bulan-bulan tertentu yang bisa disepakati dalam melakukan evaluasi,” urai Suardi.
Dirut PDAM Ahsan Jafar diminta untuk menyaring dan menyelesaikan masalah melalui evaluasi setiap bulan. Kemudian melihat bagaimana progres yang terjadi Apabila dalam setiap evaluasinya progres jeblok. Maka Pak Dirut perlu memberikan dorongan supaya selalu ada capaian.
Makanya tadi waktu rapat evaluasi, kata Suardi. “Saya tidak perlu menghitung berapa karyawan yang menyatakan setuju atau tidak setuju karena hal itu bukan nilai subtansial. Hal paling subtansial yakni apa permasalahan dan bagaimana cara kita untuk menyelesaikan masalah yang ada pada PDAM Barru,” urai Suardi.
Terkait adanya usulan karyawan dalam memaksimalkan sumber air di Waesai perlu ada tambahan dana hibah untuk biaya Operasional. Bupati Barru menegaskan hal itu tidak ada masalah.
“Saya minta PDAM masukkan proposal untuk melihat dan menghitung apa yang menjadi kebutuhan dalam memaksimalkan fungsi sumber air yang ada di Waesai. Jika ternyata nilai kebutuhan anggaran itu besar, maka perlu dicarikan solusi yang terbaik,” pungkasnya.
Sementara itu Direktur PDAM Tirta Waesai Barru, Ahsan Jafar dalam keterangannya kepada awak media usai menghadiri pertemuan dengan Bupati Barru bersama seluruh karyawan PDAM menyatakan dirinya bersyukur karena sudah bertemu dengan Bapak Bupati.
“Terkait adanya diskomunikasi dengan pihak karyawan yang dipermasalahkan dan viral baru diketahui oleh Ahsan dari media. Tetapi untuk komunikasi dengan karyawan sering dilakukan. Itulah sebabnya kami berusaha bertemu dengan Pak Bupati dan sebagai bawahan saya sudah laporkan dalam pertemuan tadi,”beber Ahsan.
Ahsan juga menjelaskan jika masalah yang terjadi sudah clear dengan adanya pertemuan ini. Insya Allah kami kembali akan menata dan bekerja sesuai dengan rencana kerja yang tertuang dalan RKAP. Termasuk didalamnya yang mengatur tentang anggaran, semua ada dalam RKAP ini.
Dalam pertemuan dengan Bupati tadi. “Termasuk kami laporkan yang berhubungan dengan pipa bocor. Kita butuh tiga pengukur tekanan yang bernilai ratusan juta rupiah untuk mengatasi.kebocoran pipa. Namun karena keterbatasan anggaran dan tidak ada mitra PDAM yang bisa menanggulangi sehingga kita sementara cari solusinya,” jelasnya.( Udi)