Minasanews.Com.Barru— Suatu hari Wakapolres Barru Kompol Akbar Usman yang hendak kembali ke Kafe( Rumahnya) di Kawasan Rest Area Kafe S7 Kupa desa Kupa kecamatan Mallusetasi, secara tak disangka bertemu dengan seorang nenek dipinggir jalan poros di kabupaten Barru.
Diliputi rasa iba dan penasaran ingin mengetahui mau kemana perempuan setua ini berdiri dipinggir jalan. Tanpa sungkan Kompol Akbar meminta kepada sopirnya agar menghentikan mobil dinas yang dikendarainya.
Ia pun menyapa sang nenek ini. Lalu bertanya mau kemanaki nenek. Sang nenek pun menjawab spontan mau pulang ke Bangka Belitung.
Tak ingin nenek ini tidak ada yang memberikan perhatian. Kompol Akbar seketika menawarkan diri agar ikut saja ke Kafe S7 miliknya di kawasan Kupa.
Saat berada dirumah(Kafe). Nenek tersebut diurus segala kebutuhan hidupnya oleh Wakapolres Barru yang dikenal peduli terhadap kehidupan sosial. “Saya minta istirahat dan tinggal saja dirumah dan segala kebutuhan hidupnya saya yang siapkan. Kasihan nenek ini jangan sampai terlantar dijalan dan tidak ada yang peduli,” ujar Akbar.
Selama berada di rumah, nenek ini tampak gelisah selalu mau pulang ke Bangka Belitung. Padahal sebelumnya dia mengakui kalau dipulau itu, sudah tidak punya keluarga.
Dalam beberapa tahun terakhir, lansia ini hanya tinggal dirumah bekas menantunya dan saat berada di Sulawesi Selatan sebenarnya bermaksud pulang kampung ke kabupaten Wajo.
Hanya saja saat diajak mengingat siapa saja keluarganya di Wajo. Dia balik lagi menyatakan sudah tidak tau dimana keberadaan kerabatnya karena sudah lama hijrah ke Bangka Belitung di pulau Sumatera sebagai perantau.
Untuk memenuhi kegelisahan nenek yang selalu mau pulang ke Bangka Belitung. Kompol Akbar bersama istrinya sudah menyiapkan uang tiket kapal laut dan pernah ke Pelabuhan laut untuk mencari informasi. “Apakah ada jalur kapal laut dari Pelabuhan Kota Pare-pare ke Bangka Belitung dan ternyata tidak ada kapal kesana. Kalau pun ada kapal barang, palng satu kali satu tahun ada rute kapal barang ke Bangka Belitung,” ucap Akbar saat ditemui usai salat jum’at(8/9/2023) di Masjid Agung Barru.
“Begitu pula di Pelabuhan Awerange, tidak ada jalur kapal jurusan Bangka Belitung karena yang ada hanya rute Kaltim saja. Saat ini nenek tersebut masih berada di kafe milik saya di Kupa. Kami tidak merasa terbebani dengan keberadaan nenek tersebut tinggal di kafe ini,” pungkasnya.( Udi)