Minasanews.com, Makassar – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) direncanakan akan dikonversi menjadi bank syariah. Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengaku tegas menolak rencana tersebut lantaran khawatir kinerja bank menjadi menurun.
“Terus terang belum ada kesepakatan di situ. Termasuk saya, saya tidak setuju. Jelas pemerintah kota tidak setuju,” ujar Danny kepada wartawan usai mengikuti Rapat Pemegang Umum Saham (RUPS) Bank Sulselbar di Hotel Rinra Makassar, Senin (13/3/2023).
Danny menganggap, Bank Sulselbar sudah dalam performa yang baik. Sebagai salah satu pemegang saham, dia khawatir kinerja Bank Sulselbar memburuk jika diubah menjadi bank syariah.
“Jangan ini yang diubah. Inikan sudah bagus performanya, kalau diubah lebih bagus atau tambah buruk? Kan belum ada yang tahu,” tuturnya.
Menurut Danny, jika model bisnis Bank Sulselbar diubah ke sistem syariah maka berpotensi dapat kehilangan modal dari pemegang saham. Dia bahkan mengklaim, mayoritas pemegang saham juga sepemahaman dengan dirinya.
“Bikin sendiri. Jangan ini yang sudah berkembang dengan baik dan semua golongan yang ada di sini tiba-tiba mau diubah. Kalau diubah itu ada penarikan besar-besaran modal di situ, bisa collapse itu. Itu yang kita takuti,” katanya.
Apalagi dia menilai, Pemkot Makassar punya saham tertinggi di Bank Sulselbar. Danny kembali menegaskan penolakannya terhadap rencana Bank Sulselbar menjadi bank syariah.
“Nah yang paling banyak di dalam, uang itu kan Pemerintah Kota (Makassar). Pasti saya yang pertama khawatir,” tegas Danny.
Di sisi lain, Danny justru mengusulkan pengadaan dana darurat yang diperuntukkan daerah yang mengalami bencana. Dana itu bisa diakomodir lewat keuntungan Bank Sulselbar.
“Terus tadi saya usulkan juga ada belanja tak terduga (BTT) juga ada dana darurat kalau ada daerah-daerah kena bencana, sudah tadi disetujui langsung ditetapkan. Jadi keuntungan maksimal disisihkan untuk seperti BTT gitu,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Bank Sulselbar Yulis Suandi mengaku rencana Bank Sulselbar menjadi bank syariah belum pasti. Pasalnya rencana ini masih menuai pro dan kontra.