Minasanews.com, Makassar – Tiga mahasiswa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diamankan buntut kericuhan saat demo penolakan Undang-undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker). Polisi turut mengamankan barang bukti berupa busur panah.
“Ada 3 (diamankan). Ada dari UMI (Universitas Muslim Indonesia) ada dari UNM (Universitas Negeri Makassar),” ucap Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Darminto, Kamis (6/4/2023).
Darminto belum menyebutkan korban akibat demo ricuh itu. Namun polisi turut mengamankan busur panah saat penyerangan terjadi.
“Korban saya belum mendatakan korban ada berapa. Ada barang bukti. Ada tadi diamankan busur,” tuturnya.
Demo yang berakhir ricuh itu juga mengakibatkan mobil mengalami kerusakan. Pelaku pelemparan masih dalam penyelidikan.
“Pelakunya dari dalam. Orang melempar ya kena mobil. (Pemilik mobil) sampai sekarang belum ada laporan ke saya,” ucap Darminto.
Darminto belum menjelaskan lebih jauh terkait pemicu demo ricuh tersebut. Demo terjadi saat massa mahasiswa mulai memblokade Jalan AP Pettarani-Jalan Pendidikan di depan kampus UNM.
“Tadi itu unjuk rasa di DPRD. Jalan pulang masing-masing, kemudian di sini tutup jalan. Karena tutup jalan sudah mulai dari jam setengah 6 sampai jam 8, maka kami lakukan tim mendorong masuk,” urai Darminto.
Pihaknya memastikan situasi sudah kondusif. Massa mahasiswa sudah membubarkan diri.
“Alhamdulillah situasi sudah aman terkendali. Jalan Pendidikan sudah buka. Adek-adek mahasiswa sudah masuk, warga sudah bubar,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, demo mahasiswa di depan kampus UNM, Jalan AP Pettarani Makassar berakhir ricuh. Polisi menembakkan gas air mata lantaran massa yang juga melibatkan warga saling lempar batu hingga menyerang pakai busur panah.