Minasanews.Com.Barru— Privalensi angka stunting yang dilakukan Pemkab Barru secara signifikan tidak terlepas dari peran serta dari tiga program andalan Tim Pengurus PKK Kabupaten Barru yang dipimpin drg Hj Hasnah Syam, MARS.
Ketiga program yang dimotori TP PKK sehingga sukses menekan angka stunting yakni Duta Parenting, Dapur Parenting dan One Day One Age.
Ketiga program ini sudah dilakukan diseluruh Pos Yandu kabupaten Barru. Salah satunya dari apa yang dilakukan Pos Yandu Kembang Sepatu desa Lampoko di kecamatan Balusu.
Pos Yandu Kembang Sepatu inilah yang kemudian menjadi perhatian Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat berkunjung ke Pos Yandu tersebut.
Apresiasi Menkes dengan program penurunan angka stunting yang sangat signifikan ini. Akhirnya menuai penilaian Menkes kepada Bupati Barru bersama Ketua TP PKK drg Hj Hasnah Syam, MARS. Kedua pemimpin kabupaten Barru ini dinilai sebagai Kepala daerah yang memiliki komitmen kuat dalam menurunkan angka stunting.
Pernyataan ini dikemukakan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dihadapan Bupati Barru Suardi Saleh bersama Ketua DPRD Barru Lukman T, unsur Forkopimda, Sekda Barru dan para pejabat Pemkab Barru Rabu (8/03/2023) di lantai 5 Tower MPP Kantor Bupati Barru.
Dalam kunjungan Menkes ini, Ia disambut Bupati Barru Suardi Saleh,bersama Unsur Forkppimda, Pengurus TP PKK Kabupaten Barru, Beberapa pejabat daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Barru.
Sementara rombongan Menkes ditemani Indri Yogyaswari (Kepala Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan) bersama Yuni Zahraini (Ketua Tim Kerja Gizi Direktorat Kesehatan Masyarakat) Dewi Nur Aisyah (Staff Digital Transformation Office Kemenkes) Sisca Wiguno (Staf Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan) serta Kiki Putera Komajaya (Asisten Eksekutif Menteri Kesehatan)
Di Desa Lampoko Menkes melakukan agendanya dengan meninjau posyandu kembang sepatu. Kemudian menuju Puskesmas Padongko Kecamatan Barru.
Mantan Ketua Satgas Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menyempatkan diri singgah di Oulet BPJS Kesehatan MPP Barru yang ada di Mall Pelayanan Publik(MPP)
Acara terakhir di Ruang rapat Bupati Lantai 5 MPP, Bupati Barru mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat datang Menteri Kesehatan di Kabupaten Barru. Kunjungan Bapak di Barru dapat membawah berkah di Daerah ini, ucapnya
Suardi juga memaparkan keadaan dan kondisi Kabupaten Barru pasca Covid 19 diakuinya angka kemiskinan menurun.
Penanganan Stunting telah dilakukan berbagai upaya, termasuk keterlibatan kader dan pemangku kepentingan lainnya dalam stunting ini juga cukup baik. Termasuk pemberian protein seperti telur yang betul-betul sampai dimulut,” ungkapnya.
Ada juga Inovasi yang dilakukan Ibu Ketua TP PKK Barru yang juga Anggota Komisi IX sangat membantu penurunan stunting, diantaranya Duta Parenting dan Dapur stunting serta gerakan one day one egg.
Bupati dua periode ini juga menjelaskan bahwa sesuai janji yang dituangkan dalam visi dan misi Bupati bahwa pentingnya rumah tunggu pasien. Terbukti sekarang sudah ada di Makassar, Jadi keluarga pasien yang tidak memiliki tempat tinggal di Makassar, kami siapkan lengkap dengan mobilnya.
Dari 24 kabupaten/kota, Barru menjadi kabupaten yang terendah angka stunting di Sulsel. Angka Stunting dari 26,40% pada tahun 2021 turun secara signifikan 14,10% di tahun 2022, demikian Laporan Bupati Barru kepada Menteri Kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam penyampaiannya, bahwa keadaan stunting mengalami penurunan yang sangat baik, ini berkat dari informasi Ibu Bupati yang juga Anggota Komisi IX. Olehnya ia mengaku kedatangannya di Barru untuk memastikan informasi angka stunting di Barru turun karena beliau.
“Saya datang ke Barru dari Jakarta itu ingin memastikan apakah Barru sesuai dengan informasi yang di berikan dan ternyata komitmennya luar biasa terhadap penurunan stunting dan itu betul serta memang dilengkapi dengan data yang akurat,” ungkap Budi
Menkes menyampaikan bisa jadi inovasi one day one egg ada ditempat lain tapi yang istimewa di Barru karena dipastikan bahwa setiap telur tepat sasaran dan dapat dipastikan masuk ke mulut anak kita dengan pengawalan dari kader PKK dan mpokdarti dan menteri kesehatan meminta ijin untuk direplikasikan secara nasional.( Udi)