instagram youtube

Nahkoda Baru Kolaka 2024, Kaum Muda Bukan Sedekar Objek Politik

admin - Penulis Berita

Jumat, 5 Juli 2024 - 20:49 WIB

Minasanews.com,Makassar- Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh kehangatan dalam memilih nahkoda, baik skala nasional maupun daerah, tak bisa dinafikkan regulasi telah menetapkan bahwa di tahun ini menjadi tahun politik dilaksanakannya pemilu dan pilkada, tahun ini menjadi ajang penentuan arah bangsa dan daerah.

Masih hangat rasanya dalam situasi dan fikiran baru saja telah terlaksananya pilpres dan pileg, rakyat indonesia telah menentukan nahkoda baru untuk bangsa dan menentukan wakilnya pada segala tingkat legislatif. saat ini tensi kehangatan semakin meningkat di seluruh daerah di indonesia, baik provinsi maupun kabupaten/kota. tak terlepas juga dikabupaten kolaka, tak ketinggalan dalam proses pelaksaan pilkada serentak. yang akan digelar pada 27 November mendatang, tentu ini menjadi momentum memilih nahkoda baru mengingat tak lagi adanya petahana di wonua mekongga tersebut

Kalau saja memotret pada hasil pilpres dan pileg, tentu saja ada peran yang besar tidak terlepas dari keterlibatan kaum muda, peran kaum muda sangat vital memberikan sumbangsih untuk menentukan nahkoda baru pada bangsa ini, terbukti dengan dorongan dan dukungan mayoritas serta keterlibatan kaum muda pada pilres mampu mengantarkan Prabowo-Gibran menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

Sebab itu dalam menentukan nahkoda di daerah baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota tidak akan jauh berbeda dengan Pilpres dan Pileg kemarin. kaum muda menjadi entitas yang sangat penting, Melansir dari Republika, berdasarkan hasil rekapitulasi DPT, mayoritas pemilih Pemilu 2024 didominasi dari kelompok generasi Z dan Milenial, dalam hitungan angka Sebanyak 66.822.389 atau 33,60% pemilih dari generasi milenial, Sedangkan pemilih dari generasi Z adalah sebanyak 46.800.161 pemilih atau sebanyak 22,85% dari total DPT Pemilu 2024.

Baca Juga :  Millenial Sebagai Solutif Arah Generasi Bangsa

Jika melihat penetapan rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU Kabupaten Kolaka yang ditetapkan 21 juni 2023, entitas gen Z dan Milenial mendominasi dan menjadi lumbung suara yang besar untuk memenangkan pilkada. bila di persentasekan pemilih gen Z sebanyak 26,6% sedangkan pemilih Milenial sebanyak 34,7% dari tota DPT 170.305

Tentu saja ini bukan hanya persoalan angka dan jumlah semata, dua generasi ini sangat mendominasi, keberadaan anak muda menjadi magnet yang menjanjikan di dalam pemerolehan suara pilkada, keterlibatan dan partisipasi kaum muda menjadi penentu. kaum muda sebagai penerus bangsa idealnya mempunyai peran yang sangat penting, sejatinya kaum muda memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam akselerasi pembangunan di daerah termasuk pula dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bila memotret sejarah peradaban bangsa, kaum muda adalah aset bangsa yang sangat mahal dan tidak ternilai harganya. kaum muda adalah tonggak yang kokoh bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. kaum muda menjadi komponen penting  yang perlu dilibatkan dalam pembangunan di daerah maupun banga. Hal ini dikarenakan kaum muda memiliki fisik yang  kuat, ide/gagasan yang baru, inovatif  dan juga  memiliki  tingkat kreatifitas  yang tinggi. Tanpa adanya kaum muda sebuah bangsa akan sulit untuk mencapai sebuah perubahan.

Pilkada kabupaten kolaka tahun ini tentu menjadi sangat menarik, karena entitas kaum muda menjadi rebutan bagi calon Kepala Daerah, tak heran para calon Kepala Daerah yang akan berkontestasi dalam pilkada mengangkat topik anak muda sebagai bahan kampanye politik mereka. Banyak yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari anak muda, pro pada anak muda, berjiwa muda, membawa jargon milenial dan aktif menaikkan konten di media sosial. hingga menyatakan berbagai janji politik untuk menggaet suara anak muda, dengan program embel-embel gen Z dan Milenial.

Baca Juga :  Penguasa dan Cendekiawan

Hanya saja, inkonsistensi kerap kali terjadi pada janji-janji politik dan fakta dilapangan. Di dalam berbagai kesempatan, bidang, dan kebijakan, anak muda cenderung tidak dianggap penting dan memiliki daya tawar yang lemah. Pada proses pemilihan Kepala Daerah, perhatian kepada kaum muda ini biasanya terhenti bersamaan dengan selesainya pilkada.

Kaum muda seringkali hanya dijadikan obyek dan komoditas politik semata untuk meraup suara dan memenangkan pemilihan kepala daerah, setelah terpilih dan menang, keterlibatan suara kaum muda acap kali hanya suara sumbang dan tidak lagi dilibatkan serta menjadi hitungan dalam proses penentuan kebijakan pembangunan di daerah.

Maka pada momentun pilkada kolaka tahun ini, kaum muda harus didorong keterlibatannya sekaligus diberikan ruang lebih lebar. bukan hanya sekedar obyek politik, tetapi juga sebagai subyek politik. Dengan demikian keterlibatan kaum muda bukan hanya ditimbang untuk meraup suara semata saja.

Pada akhirnya penulis hanya mampu berpesan, sederhana saja memahami kaum muda. ruangnya di buka selebar-lebarnya, jalannya jangan dihalang-halangi, kretivitasnya di dukung, karyanya di apresiasi. semoga dengan tulisan sederhana ini mampu tersampaikan dan menjadi renungan para calon nahkoda baru di wonua sorume ini.

 

Ditulis Oleh : Muh Adriansyah Ramadhan, S.H

Berita Terkait

Siapa AKBP Dodik Susianto, S.I.K Sosok Dibalik Pengungkapan Kasus Sabu 30 Kg
Konser Musik Coldplay dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Pedagogi Hitam Sistem Pendidikan yang tidak Relevan dengan Masa Kini
Peran Pemuda Dalam Ekonomi Kreatif Sebagai Lokomotif Pembangunan Ekonomi Nasional
Implikasi Konflik Rusia-Ukraina terhadap Indonesia : Dampak dan Strategi
Kota Bola Tanpa Stadion, Bagaikan Kota Tanpa Siri’
Tidak Ada yang Lebih Puitis Dari Pada Berbicara Kebenaran
Cermati Langkah Judicial Review, Kewenangan Kejaksaan Tangani Kasus Korupsi

Berita Terkait

Rabu, 24 Mei 2023 - 18:14 WIB

Millenial Sebagai Solutif Arah Generasi Bangsa

Rabu, 24 Mei 2023 - 15:01 WIB

PT Vale, Pemerintah, Oligarki, dan Masa Depan Masyarakat Luwu Timur

Rabu, 24 Mei 2023 - 15:38 WIB

Kriminaliasi Demo Mahasiswa, Ada Apa dengan Kepolisian?

Senin, 3 April 2023 - 10:54 WIB

Minimnya Representasi Perempuan Dalam Agenda Prioritas Reformasi Birokrasi Pemerintah Indonesia

Rabu, 24 Mei 2023 - 15:42 WIB

Konser Musik Coldplay dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Selasa, 2 Mei 2023 - 17:28 WIB

Pedagogi Hitam Sistem Pendidikan yang tidak Relevan dengan Masa Kini

Senin, 3 April 2023 - 11:11 WIB

Perempuan Pekerja Migran dan Masalah Kekerasan

Kamis, 16 Februari 2023 - 13:40 WIB

Penguasa dan Cendekiawan

Berita Terbaru

Daerah

Abaikan Penolakan, Group Alfamart Siap-siap Masuk Barru

Jumat, 17 Jan 2025 - 21:10 WIB

Peristiwa

87 Rumah Warga Dusun Lappadare Terancam Longsor

Jumat, 17 Jan 2025 - 20:51 WIB

You cannot copy content of this page